Minggu, 08 Mei 2011

Everlasting part 1

Everlasting

Pagi itu adalah pagi yang sangat sempurna baginya. Ia sudah berada di Narita Airport dan menunggu keberangkatanya ke Korea. 20 menit sebelum take off, Chae Rin sudah berada di dalam pesawat. Take off pukul 07.40 dan di perkirakan perjalanan dari Jepang ke Korea 2 jam 30 menit. Ia memasangan earphone di telinganya sambil menunggu kedatangan Seoul.

3 jam berlalu, dia sudah melewati semua pemeriksaan dan sekarang ia sudah sudah berdiri di Incheon International Airport. Ia tidak menyangka sudah sampai di Seoul. Sudah 2 tahun sejak ia tidak menapakan kakinya di sini. Tiba tiba saja ponselnya berdering. Ia sedikit kaget lalu mengangkat ponselnya.

“Moshi moshi? Ahh Appa. Ya, aku sudah sampai di Seoul. Tidak perlu khawatir, aku baik baik saja. Baiklah akan ku sampaikan, jaga diri baik baik,” lalu Chae Rin memutuskan telponnya.

Gamsahamnida,” katanya dalam bahasa Korea sambil menunduk setelah membayar taksi. Sekarang ia sudah berada di kediamannya. Dia benar benar tidak sabar untuk mengagetkan semuanya. Langsung saja dia menekan bel rumahnya dan berbicara di monitor.

“Siapa ini?” tanya ibunya dalam bahasa Korea. Chae Rin tersenyum sambil menjawabnya dalam bahasa Korea, “Annyeong Haseyo. Ini Kim Chae Rin ,”

Mwo? Chae Rin? Chae Rin siapa?” tanya ibunya sekali lagi dalam bahasa Korea, “Okasan, ini Sayuri, Sayu-chan,” kata Chae Rin dalam bahasa Jepang. Langsung terdengar dari dalam suara pintu yang terbuka. Ibunya muncul di balik pintu dan memelukanya sekuat tenaga, “Sayuri!” serunya senang. “Kapan kau datang ke sini? Kenapa tidak memberi tahu Okasan?” tanya ibunya, “Aku ingin membuat kejutan untuk semuanya,” kata Chae Rin mantap. Akhirnya Chae Rin masuk ke dalam rumahnya yang sudah 2 tahun tidak diinjaknya. Ia senang melihat rumah lamanya walau tidak begitu besar sebesar rumahnya yang ada di Jepang.

Setelah membereskan barang barangnya mereka memutuskan ke café terdekat.

Eoseo oseyo!” kata pelayan toko kue tersebut. Chae Rin tersenyum lalu mengambil tempat duduk di dekat jendela. “Jadi, apa yang membawamu ke sini?” tanya ibunya,

Hmm entahlah, aku hanya ingin ke Korea, sekalian melihat Yosuke-kun konser di sini,” jawab Chae Rin sambil melihat ke arah jendela. Tiba tiba saja salah seorang pelayan toko membawakan cake yang di pesan Chae Rin tadi. Cheese cake yang sangat di sukainya. Sedangkan Ibunya memesan sebuah espresso.

“Oh begitu. Memang sih Yosuke sering sekali bercerita pada ibu kalau kau susah sekali di bujuk untuk datang,” kata ibunya,

“Tentu saja, aku kan sibuk, Bu,” tanggap Chae Rin sambil tertawa. Ibunya juga ikut tertawa,

“Hmm bagaimana keadaan di Jepang? Sekolahmu bagaimana?” tanya ibunya penasaran, “Hmm cukup sibuk, ini saja aku baru bisa ke sini karena libur sekolah,” kata Chae Rin sambil memasukan sesendok cake ke dalam mulutnya.

Appa bagaimana? Dia tidak punya rencana ke Korea?” tanya ibunya, “Hmm ada, tapi Appa bilang kalau dia akan telat ke Korea karena dia masih di Hokkaido,” kata Chae Rin masih terus menikmati cakenya.

Okasan,” panggil Chae Rin, “nani?” tanya ibunya, “Apa onichan tidak tinggal bersama ibu?” tanya Chae Rin sedikit bingung, “Hmm tidak, Yosuke tinggal di asrama,” jawab ibunya sambil tersenyum lemah,

“Tidak kesepian?” tanya Chae Rin berhati hati, “Tidak juga, setiap hari dia menyempatkan diri menemui ibu,” walau ibunya bicara begitu, Chae Rin tahu kalau ibunya kesepian. “Hmm, Okasan akan pergi ke konser Yosuke nichan?” tanya Chae Rin,

Tentu, tapi ibu akan melihatnya dari backstage. Kau mau ikut?” tanya ibunya balik, “Hmm tidak, aku mau melihatnya dari kursi penonton. Aku penasaran kenapa semua teman temanku di Jepang selalu membicarakan mereka.” jawab Chae Rin sambil terkikik. Ibunya ikut tertawa lalu meminum espressonya,

Baiklah, bagaimana kalau ibu akan membantumu berdandan layaknya seorang fans fanatiknya,” kata ibunya mendukung, “Okasan, Arigatou gozaimasu!”

“Hyung, sedang apa? Menunggu seseorang ya?” tanya Tae Hyun penasaran,

“Ah ani, bukan siapa-siapa,” jawab Yong Jae berbohong, “kapan kita akan tampil?” lanjut Yong Jae mengalihkan pembicaraan , “Sebentar lagi,” jawab Tae Hyun. “Hmm baiklah,” kata Yong Jae lalu duduk sambil menikmati kue yang ada di depannya, “Tae Hyun!” seru Eun Su, “Mwo?” tanya Tae Hyun, “Kau di panggil koordinator Lee,” kata Eun Su, “Hyung aku kesana dulu ya,” kata Tae Hyun lalu melesat pergi ke arah Eun Su. Yong Jae tidak berkutik lalu mengeluarkan kembali ponselnya dari dalam kantong.

“Jadi bagaimana? Adikmu jadi datang kesini?” tanya Ji Won asal. “ Ya! Jangan keras-keras! Kau mau kita dapat masalah lagi?!” tanya Yong Jae kesal,

“Loh memangnya kenapa? Itukan bukan masalah yang besar. Hey kau belum menjawab pertanyaanku!” tanya Ji Won,

“Entahlah, aku juga tidak tahu. Kalau ia sampai tidak datang ini benar benar keterlaluan. Oh ya kenapa kau menanyakannya terus? Kau suka padanya?” tanya Yong Jae blak blakan. Ji Won menaikan alisnya dan menggelengkan kepala,

“Kau benar benar dongsaeng yang paling menyebalkan,” lalu menjauh dari Yong Jae. Yong Jae hanya tertawa melihat kelakuan hyungnya tersebut.

bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transparent Yellow Star